startdarisemarang: WANA WISATA AIR TERJUN DAN AIR PANAS NGLIMUT, GONOHARJO

Gara gara ga ikut piknik di tk. Anakku minta kompensasi jalan jalan main di sungai, ga lama berubah lagi idenya minta berenang, tadinya mau meluncur ke watu gunung lerep ungaran, malah mintanya nambah berenang air hangat, di mana lagi di sekitar semarang yang ada kolam air hangat, sungai yang jernih dan air terjun kalau bukan di nglimut gonoharjo.

air terjun mini di sungai pertama

Hitung2 nostalgia masa muda dimana hampir tiap minggu aku kesini. Di semarang panas banget beda banget sama di sini adem hawanya. Menuju kesini kalau dari semarang paling gampang lewat jalan semarang boja / arah ke boja. Nanti ketemu pertigaan terminal cangkiran belok kiri . lurus aja mentok ketemu pertigaan nanti belok kiri. Lurus lagi ada pertigaan lagi belok kiri. Terus sampai ketemu pertigaan yang ditengahnya ada semacam tugu. Yang ini belok kanan ikuti jalan aja lokasinya di ujung jalan/ habisnya jalan.
Koordinat untuk pastinya di S 7◦ 8’ 56.7” E 110◦ 19’ 51.08”

parkiran & gerbang masuk ke lokasi

Yang perlu diperhatikan kendaraan harus dalam kondisi prima kalau mau kesini. Jalannya nanjak abis. Sampai di parkiran lansung ditarik tiket parkir , mobil Rp5000, sepeda motor Rp 2000,-. Di parkiran sini banyak warung makan berjajar di sebelah kiri dan kanan, di atasnya parkiran ada beberapa hotel melati dan tempat karaoke ( jangan harap saya mau bahas ini hi hi.. ) fokus fokus....

Tiket masuk ke wisata pemandian air panas dan air terjunnya Rp 8000/ orang. Setelah beli tiket dimulailah perjuangan berat saya. Kenapa perjuangan berat. Karena saya harus menuruni anak tangga yg lumayan banyak sambil gendong anak umur 5 tahun dengan membawa backpack dan kamera DSLR. Kebayang kan ribetnya.

dari pintu masuk harus menuruni tangga ini

Sampailah menuju sungai pertama . dulu yg jaga tiket berada setelah jembatan ini, sekarang pindah ke atas di parkiran kendaraan. Sungai ini jernih airnya ada air terjun mini.

jembatan sungai pertama ( ada bangunan ex penjaga tiket dahulu )

Lanjut perjalanan berikutnya ke pemandian air panas yang letaknya di tengah hutan asli milik perhutani. Dari sungai menuju ke pemandian jalannya nanjak beud, kali ini si kecil ga aku gendong , aku bukain snacknya. Sambil ngemil jalan sendiri. Perhatiannya terkecoh sama asyiknya makan snack wkwkkwkwkkk ( pasang alis jahat ). Ga nyangka saya aja menggeh2 keringatan ( maklum dah lama ga pernah olahraga/ hiking ). Anakku dengan santainya tetap jalan. Sampai melewatin beberapa rombongan muda mudi yg istirahat kecapekan. Tengsin mereka anak kecil aja kuat masa mereka ga kuat hi hi. di sepanjang jalan ini ada beberapa tempat buat duduk2 istirahat kalau capek

jalan dari jembatan ke kolam

bangku istirahat

tempat istirahat

Sampai di lokasi ada beberapa spot. Kolam air hangat ada 3 tempat trus 1 bh kolam air dingin. Sumber air panas berupa kawah/ sumur yg bernama margotopo I, dari sumur ini air dialirkan ke 2 tempat kaya pancuran ada bilik permanen, yang di bilik ini airnya banas banget kaya air mendidih. Kolam air panas airnya berwarna kuning kecoklatan karena mengandung belerang. Belerangnya ga disaring jadi dari sumber air langsung dialirkan ke kolam.

deretan warung di lokasi kolam

sumber air panas berupa kawah sumur

kolam air hangat 1

kolam air panas 2 & 3 ( lebih panas dari yg 1, belerang lebih banyak )

kolam air dingin

kawah / sumur air panas ( sumbernya )

bilik pancuran ( dari sumur dialirkan langsung ke bilik berupa pancuran )

Puas berendam air hangat lanjut ke air terjun . dah deket kalau dari kolam jalannya juga datar aja. Air terjun yang ini ga terlalu tinggi. Tingginya ga sampai 10 m. Aliran airnya juga kecil.

adek laper, makan dulu ya bang!!

jangan bilang mama ya kalau ga pake celana ( curugnya keliatan di belakang )

curugnya kecil

main air

cari apa sih dek?

Puas main disini langsung balik si kecil minta jagung bakar 1 bh Rp 5000,- pengalih perhatian lagi bar ga gendong, jalan pulang sambil makan jagung bakar ha ha ha ( alis jahat ). Sebenernya dari air terjun kalau mau naik lagi masih ada 2 spot, reruntuhan candi dan air terjun curug lawe. Cuman melewatin hutan masih rimbun, jalannya nanjak hanya setapak. Yang di reruntuhan candi suasana wingit sangat terasa. Karena ajak si kecil ya mendingan pulang aja...